Selasa, 17 Juli 2012

Romansa Malam

Kepada Tuhan aku menyembah, kepada dirimu aku merindu


Api itu membuat malamku terang, dan api itu juga yang membuat hatiku gamang, api asmara kepadamu


Ketika air menyatu dengan minyak? apakah itu mungkin? atau itu sebagai perumpamaan hubungan kita? cair tak menyatu


Ketika lumbung padi tak terisi lagi, lalu apa yang petani kerjakan? ketika hati tak terisi lalu apa yang aku lakukan


Tatapnya..senyumnya..gerakannya..selalu ada dalam benak isi otak dalam tiap detik lamunanku


Pada malam aku bertanya, pada bintang aku bercerita, kepada bulan aku menangis...kenapa dirimu pergi meninggalkan aku


Dipersimpangan jalan itu aku meihatmu, perlahan bayanganmu menghilang, menghilang bersamanya yang meneduhkan hatimu


Aku adalah gelas kosong yang siap kau gunakan, gunakanlah gels itu sebagai wadah kasih sayangmu


Awan hitam itu telah menutup secercah harapan yang telah kau berikan kepadaku


Aku telah mencoba untuk mengatakan isi hatiku, aku mencoba untuk membuat rasa ini terbang bebas ke ruang udara


Aku telah memilih untuk memangis karena kecewa, aku tak mau tersenyum dalam sebuah kemunafikan dan harapan


Aku tahu luka ini tak akan selamanya ada, aku yakin luka ini akan hilang walau akan membekas


Aku mencoba belajar kepada secarik kertas putih arti sebuah cinta, cinta aku yang kosong untuk dijadikan sebuah cerita cinta romansa


Kucoba untuk membuka mata, kucoba untuk mendengar, kucoba untuk mencinta, dan aku coba untuk menerima keterbatasanku terhadapmu


Tuhan coba jelaskan kepadanya sebuah misteri yang selama ini terjadi, sebuah misteri yang takkan pernah kupecahkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar